Judul : Intertwine: Takdir yang Berjalin
Penulis
: Fei, Lia Indra Andriana, Orizuka, Calara Canceriana dan KP Januwarsi
Penerbit
: Haru
Tahun terbit
: Cetakan Pertama, Maret 2015
Jumlah Halaman : 420 halaman
ISBN : 978-602-7742-49-9
Interwine, merupakan
gabungan cerita lima pasangan bertumpu pada gaun pernikahan yang sama. Gaun berbentuk a-line berlengan panjang
dengan kerah tinggi, ekor yang panjang, disulami renda mawar memberikan kesan
vintage.
Dimulai lewat tulisan
Orizuka berjudul The Right One
dengan kisah Jihan yang merupakan karyawan penerjemah di perusahaan rambut
halus, harus mengerjakan tugas diluar job-decriptionnya meski di gaji besar
oleh bosnya-Tamura. Hingga Tamura meminta Jihan mencari gaun pengantin untuk
calon istrinya di bridal. Lewat bridal, ia dipertemukan dengan Arkan, progammer
yang sedang berurusan dengan gaun yang sama, lalu kisah mereka pun dimulai.
Lalu ada Premonition ditulis oleh
Fei. merupakan kisah detektif swasta bernama Theo yang mengalami mimpi buruk
tentang kematiannya ditambah berurusan dengan kasus yang mengancam keselamatan
dan menyeret rekan kerjanya Naomi yang sedang memakai gaun pengantin. Disuguhkan juga kisah berjudul Princess Emma yang di tulis Lia Indra
Andriana, menceritakan kehidupan Emma yang mencintai kekasih cuek bernama
Satria hingga di satu titik mereka tidak mampu bersama tapi berkat gaun
pengantin itu cinta mereka bersatu. Selanjutnya ada Perfection yang ditulis oleh Clara Canceriana mengisahkan tragedi
pernikahan Ralyn karena sakit yang dideritanya, hingga keluarga Evan tak merasa
perlu anaknya menikah dengan Ralyn. Gaun pernikahan yang disewanya hanya
tergeletak tak bertuan namun siapa sangka, pasien dari kamar sebelah-Joshua
yang berbaik hati kepadanya hingga membuat Ralyn bangkit dari ketepurukan.
Berakhir dengan kisah berjudul Looking
Through Rose Tinted Memory yang ditulis oleh KP Januwarsi mengupas awal
keberadaan gaun pernikahan tersebut.
Saat membaca ini, di
awal bab kita akan dibuat tersenyum hingga ke bab kedua, lalu mulai jungkir
balik di bab ketiga dan keempat serta berakhir mellow di bab terakhir. Novel
ini menyajikan kisah yang luar biasa, karena setiap penulis tidak repot
menjabarkan ciri setiap tokoh karena deskripsi itu sudah terbawa lewat
percakapan antar tokoh. Meskipun bercampur genre kepenulisan yang berbeda tapi
tidak mengurangi esensinya karena setiap kisah diberi porsi 80 halaman.
Kisah yang paling aku
suka itu Looking Through Rose Tinted
Memory karena alurnya yang maju mundur itu mengemaskan. Seolah sedang
membaca dua atau lebih pikiran tokoh saat kejadian.
Quote dari The Right One yakni, Untuk mencapai cita-citanya itu, ia harus
bertemu dengan orang yang bisa menerimanya.
Yang bisa hidup dengannya. Yang tidak meninggalkannya beberapa hari
pernikahan. Yang tepat. (halaman 64)
Quote dari Premonition yaitu Sungguh, kalau memang mimpinya semalam jadi nyata, kalau memang ia
ditakdirkan untuk mati dalam waktu dekat, ia aan memilih mati sekarang dan
membawa gambar ini sebagai kenangan terakhirnya. (halaman 109)
Quote dari Princess Emma yakni, “Kalau ngerasa lebi baiknya Cuma sebentar
doang, buat apa? Minum alkohol kan nggak nyelesaiin masalah.” (Halaman 162)
Quote dari Perfection
yaitu, yang tersisa hanya sebuah pengandaian. (halaman 284)
Quote dari Looking Through Rose Tinted Memory yakni,
Katarina bisa merasakan cinta yang
terpancar dari Nina dan Areal. Kenyataan itu membuatnya makin merasa terasing
dan segala yang ia lakukan selama ini sia-sia. (halaman 394)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar